Untuk eksplorasi sumberdaya energi dan sumberdaya mineral, pemakaian metode seismik
merupakan cara yang paling banyak digunakan.
Secara garis besar,
metode seismik
terbagi menjadi dua yaitu
: (a)
Metode Seismik Refraksi dan (b) Metode Seismik Refleksi.
Gambar 1 : Ilustrasi Metode Seismik Refraksi dan Refleksi
Didalam metode seismik, diasumsikan bahwa bumi tersusun atas
perlapisan- perlapisan, dimana makin kedalam kerapatan masa semakin tinggi sehingga hukum-hukum Snellius bisa ditrapkan
didalam permasalahan ini.
Ada pembiasan dan pemantulan
gelombang, dan lain-lain.
Seismik Refraksi
· Untuk analisa batuan
di dalam geoteknik
· Menentukan kedalaman
dari Bedrock
· Untuk eksplorasi Air tanah
· Untuk studi kerak
bumi dan lempeng tektonik.
Seismik Refleksi
· Untuk mendeteksi rongga bawah permukaan
tanah.
· Untuk studi stratigrafi danggal
· Untuk survey pemasangan
Rig di lepas pantai
· Untuk eksplorasi mineral
hidrokarbon
· Untuk studi kerak
bumi dan lempeng tektonik.
Didalam metode
seismic, disamping
hukum utama Snellius
juga berlaku hukum-hukum elastisitas, misalnya hukum Hooke’s.
F= kx
Gambar 2 : Batasan Hukum Hooke’s untuk bahan elastis.
Apabila sebuah benda mendapat gaya, maka hukum Hooke hanya berlaku sepanjang daerah elastis sampai pada titik yang
menunjukkan batas hukum hooke
Didalam penjalaran
gelombang seismik akan mengalami pembiasan (refraksi) dan pemantulan (refleksi)
juga akan mengalami hamburan (difraksi)
sehingga
berlaku
hukum-hukum antara
lain
prinsip Huygens- Fresnel, prinsip Fermat’s seperti terjadi
pada gelombang secara umum.
Misalnya saat terjadi
penjalaran gelombang datar mengenai
suatu kisi-kisi, maka terjadi difraksi dimana
prinsip Huygens – Fresnel berlaku.
Gambar 3 : Penjalaran gelombang datar mengenai
kisi-kisi
Gambar 4 : Setiap titik pada muka gelombang
akan menjadi sumber sekunder muka gelombang yang baru.
Hukum-hukum didalam refraksi dan refleksi gelombang diturunkan dari prinsip Huygens. Ada pemahaman tentang muka gelombang (wavefront) yaitu permukaan gelombang yang mempunyai phase sama. Prinsip Huygen’s mengatakan bahwa setiap titik pada muka gelombang menjadi sumber sekunder.
Gambar 5 : Pemantulan dan pembiasan gelombang seismik
Gelombang P (Primer)
menjalar
mengenai
bidang
batas,
akan mengalami pembiasan dan pemantulan masing-masing
menjadi gelombang P dan gelombang SV (gel.transversal).
Jika sudut datang gelombang
melebihi sudut
kritis, maka terjadi pembiasan sempurna, seperti
pada gambar dibawah ini.
Gambar 6 : Pembiasan
sempurna gelombang seismik
survei seismik refraksi
Gambar 7 : Skema survei seismik
refraksi
Didalam survei seismik
refraksi, ada satu sumber gelombang
dan sejumlah detektor
gelombang seismik
(geophone),
seperti
pada gambar 7. Sebelum sudut kritis terjadi pemantulan
gelombang, dan setelah sudut
datang pada sudut kritis, maka terjadi pembiasan sempurna.
survei seismik refraksi
Gambar 8 : Skema survei
seismik Refleksi
di daratan
Survei seismik refleksi
bisa dilakukan didarat ataupun dilaut yang masing- masing menggunakan berbagai peralatan tertentu. Sebagai contoh
untuk survei seismik
refleksi didaratan, sumber gelombang seismik bisa berasal dari ledakan dinamit
atau bisa dengan menggunakan weight drop ataupun vibrator dalam
bentuk truk. Penjalaran gelombang seismik akan mengenai
perlapisan dan memantulkan gelombang seismik ke permukaan tanah yang ditangkap oleh sederetan
detektor atau geophone.
Gambar 9 : Truk sebagai sumber
gelombang seismik dalam bentuk
vibrasi
Gambar 10 : Skema penjalaran gelombang seismik refleksi di daratan
0 komentar:
Posting Komentar